Monday, January 4, 2016

BADDIT DIPATUNG DI DALAM LEGENDA

Seperti yang telah diceritakan sebelumnya, Baddit Dipattung merupakan Raja pertama Kerajaan Berau yang bergelar Aji Surya Nata Kesuma.Baddit Dipattung berasal dari keluarga atau kerabat dari Amma Baritu yang tidaklain adalah pemimpin Nagri Lati, sehingga pada saat itu pusat pemerintahan Kerajaan berada di Kampung Lati tempat beliau berasal dan bermukim.

Di massa pemerintahannya sebagai seorang raja,kehidupan rakyat berau pada massa sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, dan dari hasil hutan seperti damar, gaharu, rotan dan lainya.Di massa pemerintahanya, telah ada perdagangan dengan orang-orang luar seperti dari Sulawesi (Bugis), para pedagang Pulau solok Philipina Selatan yang mana pada saat itu masih menggunakan sistem Barter (pertukaran Barang) sehingga kehidupan rakyat pada saat itu makmur dan sejahtera.Di bidang keamananpun keadaan cukup aman dn terjaga, tidak ada perkelahian-prkelahian antar sesama yang terjadi.

Sedari sebelumnya kita selalu menyebutkan tentang sosok seorang Baddit dipattung namun kita belum mengenali beliau lebih jauh, bagaimanakh asal usul beliau, arti nama beliau, karena itu mari kita mengenali sosok beliau lebih dalam.

BADDIT dalam bahasa Banua (Berau) memiliki arti pecah/Muncul lantaran terdapat tonjolan kuat yang berasal dari dalam.Bila diperumpamakan, seperti tonjolan munculnya tunas pada biji yang disemai.
PATTUNG adalah ejenis bambu yang berdiameter besar yang banyak tumbuh didaerah muara ulak sungai Lati dan Pangawwan.

Menurut mitos yang beredar dan berkembang di masyarakat yang mana dipercaya sejak dulu, kelahiran Baddit Dipattung tidaklah sama seperti manusia pada umumnya.Yang mana menurut mitos yang beredar pada suatu ketika tetua kampung Lati yang bernama Amma Baritu sedang berburu dengan seekor anjingnya (Kuyuk dalam bahasa Banua) memasuki semak-semak hingga kedalam hutan.Hingga 2 hari berturut-turut Amma Baritu berburu dihutan hingga matahari akan tenggelam namun tidak mendapatkan hasil buruan.Binatang-binatang buruan yang biasanya banyak terdapat dihutan, sangat jarang ditemukan.Sesekali Amma Baritu bertemu dengan binatang buruan, namun tombak yang dia bawa selalu meleset dan buruanpun lepas.Amma baritu mengalihkan sejenak berburu dengan mencari hasil hutan yang dapat diambilnya, namun ternyata tak satupun jua ia mendapat hasil hutan yang biasa ia peroleh seperti damar dan gaharu.Di dalam hati ia brtanya, mengapa biasanya setiap ia berburu selalu mendapatkan hasil namun pada saat ini tidak ada sama sekali, ada apa gerangan?

Ada hari kertiga Amma baritu pamit kepada sang istri untuk kembali pergi berburu. Ia membawa mandau, dan tombak serta tidak lupa si Anjing yang setia menemaninya.Amma Baritu berjalan masuk kedalama hutan dan terus berjalan.

Matahari telah tergelincir kira-kira menunjukan pukul 2 siang (Kalo ada jam waktu itu), amma baritu yang sedang buang air kecil ketika itu tiba-tiba mendengar anjing kesayanganya menggonggong keras , sesekali si Anjing dian dan kembali menggonggong keras.Amma Baritu bersikap tenang mendengarkan arah gonggongan si Anjing untuk mencari tau dari letak si anjing, setelah dapat memastikan keberadaan si Anjing amma baritu bergegas mendatangi Si anjing miliknya.

Amma baritu berjalan mengendap-endap mengayunkan langkah demi langkahnya secara berhati-hati.Setelah tiba ditempat si Anjing betapa kagetnya amma baritu saat mendapati seorang bayi laki-laki yang segar bugar dan sehat berada di antara pohon-pohon pattung (Bambu).Sesegera mungkin amma baritu mengambil anak tersebut dan membawanya pulang kerumah, amma baritu berlari cepat kerumah karena perasaan yang sangat gembira .

Sembari menggendong si anak, amma baritu berpikir menerka-nerka mungkinkan si bayi merupakan pemberian dewata/Tuhan kepadanya karena amma baritu tidak memiliki seorang anak.Kegembiraan keluaraga amma baritu bertambah karena sang istri juga menemukan seorang bayi perempuan di dalam gantang penjahitannya yang dipenuhi dengan benang (kurindan).

Kegembiraan mereka ditindaklanjuti dengan mengadalan acara syukuran dan mengundang orang-orang dari Nagri lain, sehingga semuanya juga turut dilanda kegembiraan.Selanjutnya si bayi laki-laki diberi nama Baddit Dipattung dan sedangkan Bayi perempuan di beri nama Baddit Dikurindan. .(Sumber Buku Sejarah Raja-raja Berau karya H.AJI RAHMATSYAH)

No comments:

Post a Comment