Dalam menafsirkan ayat 10-11 pada surat Saba’ [34] ini Ibnu Katsir menutip pendapatnya Hasan Bashri mengatakan, anugerah yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Daud As, kemampuan yang sangat luar biasa dalam memipihkan atau menipiskan atau membakarnya untuk menempa besi tersebut.” Daud tidak perlu membakar besi terlebih dahulu untuk memipihkannya dengan palu, cukup dengan lipatan-lipatan tangannya sebagaimana yang dilakukan oleh tukang jahit.
Karena itu Allah SWT berfirman,”buatlah baju besi yang besar-besar.”Kemampuan yang dimiliki oleh Nabi Daud As dalam melunakan besi-besi ini, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Dzulqarnaen pada abad ke-6 SM (545 SM).
“berilah aku potongan-potongan besi.”Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu berkatalah Dzuqarnain: “Tiuplah (api) itu” Hingga apabila besi itu sudah merah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu”(QS AL-Kahfi [18]:96)
Lebih lanjut Ibnu Katsir mengatakan, Nabi Daud As merupakan orang yang pertama kali membuat baju besi. Sebelum itu, hanya berupa lempengan tameng.”Dan ukurlah anyamannya,”yakni jangan terlau melunakkan penyambungan antar lempengan karena akan membuat longgar dan berisik, serta jangan pula terlampau mengencangakan anyamannya karena bisa merekat.Namun, buatlah sesuai dengan ukuran tertentu.
Sami al-Maghluts berkata, pada awalnya manusia menggunakan batu yang ditempa untuk melakukan perburuan atau peperangan, baik untuk membuat pedang, panah atau pisau.
Sementara itu pada masa Nabi Daud As , manusia dapat membuat baju besi yakni berupa lembaran-lembaran.Jadi, dia (Nabi Daud As) merupakan manusia pertama yang memperkenalkan dan menjalinkannya, yakni menjadikan besi dalam bentuk jalinan anyaman dan berbentuk baju besi seperti disebutkan dalam surat Saba’ [34] 10-11
|
Friday, April 24, 2015
PENGOLAHAN BESI
Sejarah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment